Hapus Data m-Banking Sebelum Jual HP, Begini Caranya!
- Rita Puspita Sari
- •
- 24 Jul 2025 20.38 WIB

Ilustrasi Mobile Banking
Menjual ponsel lama mungkin terasa seperti hal yang sederhana—cukup bersihkan layar, kemas kembali, lalu jual. Tapi, pernahkah kamu berpikir tentang data pribadi yang tertinggal di dalamnya? Terutama yang paling sensitif seperti data m-banking? Jika tidak dihapus dengan benar, data ini bisa menjadi pintu masuk bagi orang lain untuk mengakses rekening bank kamu. Bisa-bisa, uang hilang tanpa jejak.
Untuk itu, sangat penting memahami cara menghapus data m-banking secara aman sebelum menjual ponsel. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dan tips tambahan agar data pribadi kamu benar-benar bersih dari perangkat, dan kamu bisa menjual ponsel dengan tenang.
Kenapa Data m-Banking Harus Dihapus?
Aplikasi m-banking menyimpan banyak informasi sensitif seperti:
- Nomor rekening
- Username dan password
- PIN atau biometrik (sidik jari/wajah)
- Riwayat transaksi
- Notifikasi dari bank
Jika ponsel jatuh ke tangan yang salah, data ini bisa disalahgunakan untuk membobol rekening. Oleh karena itu, penghapusan data m-banking bukan sekadar formalitas, tetapi langkah wajib sebelum menjual HP.
Persiapan: Backup Dulu, Baru Hapus
Sebelum menghapus data, pastikan kamu mencadangkan (backup) semua file penting, seperti:
- Kontak
- Foto & video
- Dokumen
- Chat penting (misalnya WhatsApp)
- Catatan atau memo
Kamu bisa menyimpan data ke:
- Google Drive atau iCloud
- Laptop atau komputer
- Flashdisk OTG
- Kartu memori eksternal (jika tersedia)
Jangan lupa juga logout dari semua akun Google, Apple ID, dan akun media sosial. Ini mencegah orang lain mengakses data yang tersinkronisasi di cloud.
Langkah 1: Hapus Data Aplikasi m-Banking
Langkah pertama adalah menghapus semua data dan cache dari aplikasi m-banking. Ini akan menghapus semua jejak login dan preferensi dari perangkat.
Berikut caranya:
- Buka pengaturan (Settings) pada ponsel.
- Pilih menu Aplikasi atau Apps.
- Cari dan pilih aplikasi m-banking yang kamu gunakan (misalnya BCA Mobile, Livin' by Mandiri, BRImo, dll).
- Masuk ke menu Penyimpanan atau Storage.
- Ketuk opsi Hapus Data (Clear Data) dan Hapus Cache (Clear Cache).
📌 Tips: Jika kamu menggunakan lebih dari satu aplikasi bank, lakukan langkah ini untuk semuanya.
Langkah 2: Lakukan Reset Pabrik
Setelah data aplikasi dihapus, kini saatnya mengembalikan ponsel ke pengaturan awal pabrik. Proses ini akan menghapus seluruh data pribadi, aplikasi pihak ketiga, dan pengaturan pengguna.
Cara reset pabrik:
- Buka pengaturan (Settings) pada ponsel.
- Pilih menu Sistem (System).
- Masuk ke Opsi Reset (Reset Options).
- Pilih Hapus Semua Data atau Reset Pabrik (Factory Reset).
- Konfirmasi proses reset.
- Tunggu hingga proses selesai dan perangkat menyala kembali dengan kondisi seperti baru.
⚠️ Penting: Pastikan baterai mencukupi atau colokkan charger saat melakukan reset.
Langkah Tambahan (Opsional Tapi Disarankan)
- Hapus Akun Google atau Apple ID
Sebelum reset, hapus akun Google (Android) atau Apple ID (iPhone) dari perangkat. Ini mencegah aktivasi ulang oleh pemilik baru, terutama pada fitur Factory Reset Protection (FRP) yang bisa mengunci perangkat. - Cabut Kartu SIM dan Kartu Memori
Jangan lupa keluarkan SIM card dan microSD dari ponsel sebelum dikirim ke pembeli. Kedua media ini sering menyimpan data penting seperti SMS, foto, atau kontak. - Verifikasi Hasil Reset
Setelah proses reset selesai, pastikan ponsel kembali ke halaman awal seperti saat pertama kali dibeli (biasanya halaman pemilihan bahasa). Ini menandakan semua data telah benar-benar terhapus.
Menjual HP tanpa menghapus data m-banking dengan benar bisa sangat berisiko. Identitas digital dan data finansial kamu bisa bocor dan disalahgunakan. Untungnya, dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kamu bisa memastikan bahwa:
- Aplikasi m-banking bersih dari data login
- Ponsel sudah dikembalikan ke pengaturan awal
- Akun dan file penting telah dicadangkan dan diamankan
Jadi, sebelum kamu melepas ponsel lama, pastikan langkah-langkah ini sudah dilakukan dengan benar. Jangan sampai niat menjual ponsel justru berubah menjadi awal dari masalah besar karena kelalaian menghapus data.
Bagikan artikel ini ke teman dan keluarga kamu yang berencana menjual ponselnya. Satu langkah sederhana bisa menyelamatkan dari potensi kejahatan digital!