Python vs Go: Solusi Terbaik untuk Pipeline Data Skala Besar
- Rita Puspita Sari
- •
- 29 Jun 2025 07.51 WIB

Ilustrasi Bahasa Pemograman
Di era data modern, pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih teknologi adalah hal krusial. Salah satu keputusan penting yang sering dihadapi tim data adalah: "Haruskah kita menggunakan Python atau Go?" Jika kamu adalah seorang data engineer, data scientist, atau developer yang sedang membangun pipeline data, sistem pemrosesan real-time, atau layanan inferensi, pilihan ini bisa sangat menentukan performa dan keberhasilan sistem kamu.
Lima tahun lalu, pilihan ini mudah yaitu Python. Tapi kini, Go (Golang) muncul sebagai penantang serius dengan performa tinggi dan efisiensi luar biasa. Jadi, bagaimana cara memilih bahasa pemrograman yang tepat untuk kebutuhan Anda? Artikel ini akan membahas dengan gaya tips & trik praktis, sehingga kamu bisa mengambil keputusan dengan percaya diri.
Kenali Dulu Karakter Masing-Masing Bahasa
1. Python: Si Serba Bisa untuk Data
Python terkenal sebagai bahasa pemrograman yang mudah dibaca, fleksibel, dan sangat kuat di bidang data. Banyak orang menyebutnya sebagai “Swiss army knife” untuk data, karena hampir semua jenis pekerjaan data bisa dikerjakan dengan Python.
Keunggulan Utama Python:
- Ekosistem library yang luas (NumPy, Pandas, Matplotlib, scikit-learn, TensorFlow, dll.)
- Pengembangan interaktif dengan Jupyter Notebook
- Sangat cocok untuk eksperimen dan prototyping
- Kolaborasi mudah dengan non-programmer
- Dukungan komunitas besar
Python ideal untuk:
- Analisis data eksploratif
- Machine learning & statistik
- Visualisasi data
- ETL kompleks dengan logika bisnis
2. Go: Mesin Kuat untuk Skala Besar
Go, atau Golang, diciptakan Google untuk membangun sistem yang skalabel, cepat, dan andal. Bahasa ini menonjol dalam hal performa tinggi, penyebaran mudah, dan konkurensi (concurrency).
Keunggulan Utama Go:
- Sangat cepat dan efisien (setara atau mendekati C/C++)
- Memiliki goroutine untuk pemrosesan paralel
- Kompilasi menjadi biner tunggal → mudah dideploy
- Ketat terhadap tipe data → lebih aman di produksi
- Sangat cocok untuk cloud-native dan microservices
Go ideal untuk:
- Pemrosesan data real-time
- Pengambilan data dalam volume besar
- Microservices performa tinggi
- API model inferensi latensi rendah
- Infrastruktur yang handal dan hemat resource
Perbandingan Python vs Go dalam Komponen Proyek Data
Komponen Proyek | Python | Go |
Data Ingestion | Parsing data fleksibel | Throughput tinggi & paralel |
Pipeline ETL | Transformasi kompleks & readable | Eksekusi cepat & andal |
Model ML | Ekosistem kuat (sklearn, PyTorch) | Terbatas, belum matang |
Model Serving | Cepat prototipe & deploy | Latensi rendah & stabil |
Stream Processing | Bisa via Apache Beam | Native concurrency cepat |
API Data | FastAPI, Flask ringan | Performa tinggi, ringan |
Tips:
Apabila proyek Anda lebih ke arah riset dan eksperimen, Python adalah pilihan utama. Tapi kalau Anda ingin sistem yang skalabel dan kuat untuk produksi, Go adalah juaranya.
Tips Memilih Bahasa Pemrograman untuk Data Scientist dan Data Engineer: Python atau Go?
Dalam dunia pengolahan data modern, memilih bahasa pemrograman yang tepat bisa sangat menentukan keberhasilan proyek. Apakah Anda seorang Data Scientist yang fokus pada eksperimen dan analisis? Atau seorang Data Engineer yang membangun sistem data berskala besar? Keduanya membutuhkan pendekatan dan alat yang berbeda.
Berikut ini adalah panduan praktis untuk membantu Anda menentukan pilihan antara Python dan Go, berdasarkan kebutuhan dan jenis pekerjaan yang Anda lakukan.
Tips untuk Data Scientist: Pilih Python Jika...
Sebagai seorang Data Scientist, fokus utama biasanya adalah eksplorasi data, pengembangan model machine learning, dan melakukan berbagai eksperimen dengan cepat. Dalam konteks ini, Python adalah pilihan terbaik karena alasan berikut:
- Ingin Mencoba Berbagai Pendekatan Secara Cepat
Data science sering kali melibatkan eksplorasi berbagai teknik, algoritma, atau parameter. Python memungkinkan Anda membuat prototipe dengan cepat karena sintaksisnya yang sederhana dan pustaka yang lengkap. - Banyak Menggunakan Algoritma Statistik dan Machine Learning
Python punya Library andalan seperti:scikit-learn
untuk machine learningstatsmodels
untuk statistikTensorFlow
atauPyTorch
untuk deep learningXGBoost
untuk boosting algorithm
- Proyek Sering Berubah Arah dan Penuh Eksperimen
Data science jarang berjalan lurus. Kadang Anda harus mengubah metode preprocessing, mengganti model, atau mencoba pendekatan baru. Python mendukung fleksibilitas tinggi, membuat Anda bisa memodifikasi pipeline kapan saja tanpa banyak beban teknis. - Ingin Fokus pada Ide, Bukan Struktur Program
Python memiliki sintaks yang ringkas dan mudah dibaca. Anda bisa fokus pada logika analisis data tanpa harus ribet dengan struktur program yang rumit seperti pada bahasa sistem-level. - Membutuhkan Visualisasi Data yang Interaktif
Visualisasi data sangat penting untuk eksplorasi dan pelaporan. Python menyediakan library seperti:Matplotlib
danSeaborn
untuk grafik statisPlotly
danBokeh
untuk visualisasi interaktifAltair
untuk visualisasi deklaratif
Contoh Kasus:
Anda ingin menganalisis perilaku pengguna dari data log aplikasi. Anda perlu membersihkan data, membuat agregasi, lalu memvisualisasikan pola penggunaan harian dan mingguan.
Dengan kombinasi Python + Pandas + Matplotlib, Anda dapat:
- Membaca ribuan baris data log hanya dengan beberapa baris kode
- Menganalisis pola perilaku pengguna dalam hitungan menit
- Menampilkan grafik tren dan heatmap dengan cepat
- Bereksperimen langsung dengan Jupyter Notebook
Hasilnya? Proses kerja menjadi cepat, menyenangkan, dan sangat produktif.
Tips untuk Data Engineer: Pilih Go Jika...
Sebaliknya, jika kamu seorang Data Engineer yang menangani volume data besar dan sistem backend berskala tinggi, maka Go (Golang) sangat layak untuk dipertimbangkan. Bahasa ini dirancang oleh Google untuk kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas tinggi.
- Membangun Sistem Ingestion Data Berskala Besar
Go cocok untuk membangun sistem pengumpulan data dari berbagai sumber — seperti API publik, sensor IoT, atau message queue — karena efisiensi dan performa yang tinggi. - Perlu Stabilitas Tinggi dan Uptime 99,99%
Aplikasi Go dikompilasi menjadi executable yang stabil dan cepat. Dalam sistem produksi, Go dikenal minim error runtime dan sangat andal. Cocok untuk sistem yang harus selalu tersedia dan tidak boleh gagal. - Sistem Perlu Berjalan Cepat dan Hemat Memori
Go terkenal ringan. Dengan penggunaan goroutine (bukan thread tradisional), kamu bisa memproses ribuan permintaan atau stream data secara paralel tanpa memakan banyak resource. - Anda Bekerja dengan Kubernetes, Docker, dan Microservices
Go menjadi bahasa populer untuk membangun microservices yang ringan dan cepat. Banyak tool DevOps seperti Docker, Kubernetes, dan Prometheus bahkan dibangun menggunakan Go. - Deployment Harus Ringan dan Cepat Tanpa Ribet
Binary Go yang dihasilkan tidak membutuhkan interpreter atau runtime tambahan. Artinya, kamu bisa melakukan deployment ke server mana pun tanpa repot mengatur environment seperti Python (no virtualenv, no dependency hell).
Contoh Kasus:
Anda harus membuat pipeline ingestion dari 20 API publik, memproses hasilnya secara paralel, dan mengirim data bersih ke database serta dashboard real-time.
Dengan Go, Anda dapat:
- Membuat sistem multi-threaded dengan goroutine dan channel yang efisien
- Mengatur concurrency dengan mudah dan aman
- Menangani ratusan request API per detik tanpa bottleneck
- Men-deploy ke cloud dengan container super ringan
Hasilnya? Sistem reliable, cepat, scalable, dan hemat biaya infrastruktur.
Gunakan Keduanya? Bisa Kok! Inilah Tips Pendekatan Hibrida
Alih-alih memilih salah satu, Anda bisa memanfaatkan kekuatan keduanya dalam satu proyek dengan membagi peran masing-masing:
Tahap Proyek | Gunakan Python untuk | Gunakan Go untuk |
Eksplorasi Data | Analisis awal & plotting | - |
Transformasi Data | Pembersihan & logika bisnis kompleks | Streaming & sink data |
Training Model | Semua aktivitas ML/AI | - |
Model Serving | Prototipe cepat | Produksi latensi rendah |
Deployment | API FastAPI | Microservices di Kubernetes |
Tips:
Buat batas API yang jelas dan terdokumentasi di antara komponen Go dan Python. Ini akan membuat sistem tetap modular, fleksibel, dan mudah dikembangkan tim berbeda
Tips Belajar Python dan Go untuk Pemula
Belum yakin mau mulai dari mana? Berikut adalah tips belajar kedua bahasa ini untuk kamu yang baru ingin mencoba.
Tips Belajar Python (Cocok untuk Data Science & ML)
- Gunakan Jupyter Notebook
Ideal untuk belajar interaktif. Cocok bagi pemula untuk memahami alur pemrosesan data secara bertahap. - Pelajari Libary Dasar
pandas
: Untuk manipulasi data tabular (mirip Excel).numpy
: Untuk operasi numerik dan matriks.matplotlib
atauseaborn
: Untuk visualisasi data.
- Coba Dataset dari Kaggle
Kaggle.com punya ribuan dataset gratis dan tantangan data science yang bisa kamu pelajari dan praktekkan langsung. - Ikuti Proyek Kecil
Mulai dari analisis data sederhana (seperti penjualan, cuaca, atau data film), lanjut ke prediksi harga atau klasifikasi data.
Tips Belajar Go (Cocok untuk Backend & Infrastruktur)
- Mulai dari Dokumentasi Resmi Go
Situs resmi Go menyediakan dokumentasi, tutorial, dan kursus interaktif gratis:
- Bangun REST API Sederhana
Belajar membuat server HTTP di Go bisa membantu Anda memahami struktur aplikasi backend, routing, dan integrasi database. - Pahami Konsep goroutine dan channel
Dua fitur andalan Go untuk concurrency. Membantu Anda menulis program paralel tanpa repot mengelola thread manual. - Ikuti Tantangan Mini
Misalnya: scraper situs berita, pembuat to-do list sederhana, atau backend untuk chatbot.
Hindari Ini: Jangan Pilih Berdasarkan Tren
Jangan memilih bahasa pemrograman hanya karena sedang ramai dibicarakan di Twitter atau forum. Setiap proyek punya kebutuhan unik. Apa yang cocok untuk satu tim, belum tentu cocok untuk tim lain.
Fokuslah pada:
- Tujuan proyek
- Kompetensi tim
- Skala sistem
- Keamanan dan efisiensi
Python dan Go adalah dua alat hebat dengan kelebihan masing-masing. Python cocok untuk eksplorasi dan pengolahan data kompleks, sementara Go ideal untuk membangun sistem data cepat dan andal.
Jika Anda bisa memahami kebutuhan proyek dan kekuatan masing-masing bahasa, Anda bisa membangun sistem data yang tangguh, efisien, dan mudah dikembangkan.
Jadi, apakah Anda tim Python, tim Go, atau keduanya? Yang penting, pilih sesuai kebutuhan, bukan hanya berdasarkan tren.